Jumat, 27 Desember 2013

KERANGKA KARANGAN ( OUTLINE )


TUGAS KELOMPOK 4




DI SUSUN OLEH  :
1.      Mardiani                                              ( 14111281 )
2.      Masagus Faisal Noto Kusumo            ( 14111342 )
3.      Muhammad Rithofani Al Reza           ( 14111959 )
4.      Muhammad Septiandi                         ( 14111977 )
5.      Muhammad Yusup                             ( 15111014 )
6.      Nanda Anugrah Pratama                    ( 15111089 )
7.      Nurul Amalia Soliha                           ( 15111382 )
 

A.         PENGERTIAN KERANGKA KARANGAN
Kerangka karangan adalah rencana kerja yang membuat garis-garis besar suatu karangan yang ketentuan-ketentuan bagaimana kita akan menyusun karangan-karangan. Kerangka karangan dapat diartikan rancangan kerja yang memuat ketentuan-ketentuan pokok bagaimana suatu topik harus diperinci dan dikembangkan. Kerangka karangan dapat berbentuk catatan-catatan sederhana tapi juga dapat berbentuk mendetail dan digarap sangat cermat.

B.         MANFAAT KERANGKA KARANGAN
1.      Untuk menyusun karangan secara teratur
2.      Memudahkan penulis menciptakan klimaks yang berbeda-beda
3.      Menghindari garapan sebuah topik sampai dua kali atau lebih
4.      Memudahkan penulis untuk mencari materi pembantu

C.         FUNGSI KERANGKA KARANGAN
1.      Memperlihatkan pokok bahasan dan sub bahasan
2.      Mencegah pembahasan keluar dari sasaran yang sudah dirumuskan dalam topik, judul, kalimat, tesis, dan tujuan karangan
3.      Memudahkan penyusunan karangan sehingga menjadi lebih baik dan teratur
4.      Memudahkan penempatan antara pembagian karangan yang penting dengan yang kurang penting
5.      Mengurangi timbulnya pengulangan pembahasan
6.      Membantu pengumpulan sumber-sumber yang di perlukan

D.         PENYUSUNAN KERANGKA KARANGAN
1.      Rumusan tema harus berbentuk tesis atau pengungkapan maksud
2.      Inventarisasi topic
3.      Evaluasi semua topik yang telah tercatat
4.      Menentukan sebuah pola susunan yang paling cocok

E.         POLA PENYUSUNAN KERANGKA KARANGAN
1.      Pola Alamiah
Pola alamiah adalah suatu urutan kerangka karangan dengan keadaan nyata dialam yang didasari tiga atau empat dimensi dalam kehidupan manusia atas-bawah, melintang-menyebrang, sekarang-nanti, dulu-sekarang, timur-barat. Pola alamiah dibagi menjadi tiga bagian :
v  Urutan Berdasarkan Waktu (kronologis)
Urutan kronologis adalah urutan yang didasarkan pada runtunan peristiwa atau tahap-tahap kejadian berdasarkan kronologinya. Peristiwa yang satu dengan peristiwa yang lain.

v  Urutan Berdasarkan Ruang (spasial)
Urutan spasial merupakan urutan yang didasarkan pada ruang atau tempat yang biasanya digunakan dalam tulisan bersifat deskriptif.

v  Urutan Berdasarkan Topik yang Ada
Yaitu untuk menggambarkan hal tersebut secara lengkap pada bagian-bagian tertentu.

2.      Pola Logis
Berbagai macam urutan pola logis adalah sebagai berikut :
v  Urutan klimaks dan anti klimaks
Posisi suatu rangkaian yang penting berada pada akhir rangkaian disebut urutan klimaks. Sedangkan posisi yang yang penting berada di awal karangan disebut anti klimaks.

v  Urutan kausal
Urutan kausal mencakup dua pola dari sebab ke akibat dan urutan akibat ke sebab pola yang pertama disebut sebab. Pola selanjutnya disebut akibat.

v  Urutan pemecahan masalah
Urutan pemecahan masalah dimulai dari suatu masalah tertentu kemudian berkembang menuju kesimpulan umum atau pemecahan suatu masalah tersebut. Landasan pemecahan masalah terdiri dari 3 bagian, yaitu :
1.      Deskripsi      :  Mengenai persoalan atau masalah
2.      Analisa         :  Mengenai sebab akibat dari persoalan
3.      Alternatif     :  Untuk jalan keluar suatu masalah

v  Urutan umum khusus
Suatu masalah yang dimulai dari suatu kelompok kecil disebut urutan umum-khusus. Namun sebaliknya jika persoalan itu memaparkan peristiwa dari kelompok kecil sehingga menelusuri kelompok besar disebut khusus-umum.

v  Urutan familiaritas
Yaitu mengemukakan sesuatu yang sudah dikenal, kemudian berangsur pindah kepada hal-hal yang kurang dikenal.

v  Urutan akseptabilitas
Yaitu mempersoalkan apakah suatu gagasan diterima atau tidak oleh pembaca ataukah disetujui atau tidak.

F.          MACAM-MACAM KERANGKA KARANGAN
1.      Berdasarkan Perincian
v  Kerangka karangan sederhana (non-formal)
Merupakan suatu alat bantu, sebuah penuntun bagi suatu tulisan yang terarah yang terdiri dari tesis dan pokok-pokok utama.

v  Kerangka karangan formal
Kerangka karangan yang timbul dari pertimbangan bahwa topik yang akan digarap bersifat sangat komplek atau suatu topik yang sederhana tetapi penulis tidak bermaksud untuk segera menggarapnya.

2.      Berdasarkan Perumusan Teks
v  Kerangka kalimat
Menggunakan kalimat deklaratif yang lengkap untuk merumuskan setiap topik, sub topik. Misalnya :
1.      Pendahuluan
2.      Latar Belakang
3.      Rumusan Masalah
4.      Tujuan

Manfaat menggunakan kerangka kalimat diantaranya adalah :
1.      Memaksa penulis untuk merumuskan topik yang akan diuraikan
2.      Perumusan topik-topik akan tetap jelas
3.      Kalimat yang dirumuskan dengan baik dan cermat akan jelas bagi siapapun, seperti bagi pengarangnya sendiri

v  Kerangka topik
Kerangka topik dimulai dengan perumusan tesis dalam sebuah kalimat yang lengkap dan menggunakan kata atau frase. Kerangka lebih baik manfaatnya dari kerangka topik, tetapi kelebihan kerangka topik adalah lebih jelas merumuskan hubungan-hubungan kepentingan antar gagasan.

G.        SYARAT-SYARAT KERANGKA KARANGAN
1.      Tesis atau pengungkapan maksud harus jelas
2.      Tiap unit dalam kerangka karangan hanya mengandung suatu gagasan
3.      Pokok-pokok kerangka karangan harus disusun secara logis
4.      Harus menggunakan pasangan simbol yang konsisten

H.        MENGEMBANGKAN KERANGKA KARANGAN
Setelah karangan tertulis tersusun langkah selanjutnya yang harus dilakukan penulis adalah mengembangkan kerangka karangan menjadi sebuah bentuk karya tulis yang utuh. Pengembangan kerangka karangan membutuhkan sejumlah data ataupun kebenaran-kebenaran yang mendukung gagasan.

I.            PENERAPAN PENYUNTINGAN
Untuk menerapkan cara penyuntingan kerangka karangan dengan menggunakan semua persyaratan akan memudahkan uraian mengenai penerapan penyusunan.

DAFTAR  PUSTAKA
Arifin, E. Zaenal dan S.Amran Tasai. 2006. Cermat Berbahasa Indonesia Untuk
Perguruan Tinggi. Jakarta : CV Akademika Pressindo.
W. J. S Poerwadarminta. Bahasa Indonesia untuk Karang Mengarang, cetakan
ke-2. `1979.
http://nabiyutiful.blogspot.com/2010/11/outline-kerangka-karangan.html


Tidak ada komentar:

Posting Komentar